Home » Khutbah Jumat Puasa Ramadhan Ajarkan Hidup Sederhana
Khutbah Jum'at

Khutbah Jumat Puasa Ramadhan Ajarkan Hidup Sederhana

Desian Cover : IES Graphic

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِأَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.

 وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

 اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.

 يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.

 قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
أَمَّا بَعْد

Jemaah Jumat Rahimakumullah

Islam sebagai agama yang hak, telah mengabarkan kepada akal dan pikiran manusia agar mampu memilih dan memilah dalam meraih kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Namun demikian, Islam lebih menguatamakan kebahagiaan hidup di akhirat yang kekal dan abadi. Untuk itulah disyariatkan berbagai macam ibadah yang dapat mengantarkan manusia menuju kebahagiaan itu. Ibadah puasa Ramadhan yang kita tunaikan adalah salah satunya.

Ada pertanyaan menarik dalam pemahaman dan aplikasi rukun Islam yang ketiga ini, yakniseberapa jauh pengaruh nilai-nilai ibadah puasa itu terhadap perilaku kita sehari-hari? Sebagai contoh, bahwa disaat ramadhan memasuki pekan ke 2 atau 15 hari jumlah umat Islam yang konsisten meramaikan masjid sampai akhir Ramadhan semakin menurun terlebih usai Ramadhan.

Jemaah Jumat Rahimakumulloh.  

Mungkin, salah satu faktornya adalah karena masih terjadi kesenjangan antara pesan-pesan dakwah Ramadhan dengan sikap penerimaan dan pemahamannya, sehingga dalam aplikasinya masih banyak jemaah yang justru terlena dengan lebih fokus mempersiapkan menyambut hari raya. Artinya masih banyak jemaah yang belum berhasil memahami indahnya konsep hidup sederhana menurut Islam

Sebenarnya, Islam telah memberi petunjuk agar setiap muslim mampu mengelola kehidupannya dengan pola hidup yang sederhana atau qonaah.

Allah SWT berfirman dalam surat al A’rof (7) ayat 31.

يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْاۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ ࣖ – ٣١

Artinya : “Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.”

Allah SWT berfirman dalam surat al Jumu’ah (11) ayat 10.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ – ٩

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan salat pada hari Jum‘at, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”

Sikap menerima dan merasa cukup dengan yang telah dimiliki dan menjauhkan diri dari sikap tidak puas atau merasa kurang hingga berlebihan dalam memiliki suatu barang, itulah sikap Qonaah.

Jemaah Jumat Rahimakumulloh.

BACA JUGA:

https://www.bekalbaik.com/2021/04/26/khutbah-jumat-orang-baik-adalah-yang-belajar-al-quran/

https://www.bekalbaik.com/2021/05/20/khutbah-jumat-bulan-syawal-momentum-memperkokoh-tali-silaturahmi/

Kebiasaan  menghadapi lebaran (hari Raya)  dengan serba baru, dengan biaya mahal yang melebihi dari kepatutan, sebenarnya bukanlah karakter hidup Islami. Ingat, hikmah dan tujuan ibadah puasa adalah bermakna “imsak” atau menahan.

Selain haikat puasa adalah menahan, puasa juga mengandung edukasi dalam melatih dan memperkaya khazanah bathin kita untuk bisa merenung bagaimana merasakan hidup sederhana.

Dengan demikian sebagai orang yang bertaqwa kita harus bisa  membuktikan bahwa kita mampu hidup  sederhana dan mampu berbagi dengan saudara-saudara kita kaum dhu’afa’. Oleh karena itu, marilah kita berusaha membangun lingkungan yang mampu hidup sederhana, dengan menanamkan sifat Qana’ah.

Qonaah juga menjadi cermin atau salah satu ciri bagi orang yang bersyukur atas nikmat yang diterimanya. Karena ia mampu melihat kebawah, yakni orang yang hidupnya jauh lebih serba kekurangan dari dirinya.

Jemaah Jumat Rahimakumulloh.

Sementara itu, dimasa Pandemi Covid-19 yang tengah berangsur mereda ini, kondisi ekonomi umat juga masih belum bangkit, Hal ini, tentu berpengaruh bagi saudara-saudara kita yang tergolong dhu’afa, kesulitan yang dihadapinya makin terasa. Dan hal ini akan mempengaruhi dalam peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan dan ibadah, Disisi lain, harga kebutuhan pokok semakin mahal, maka lengkaplah ujian berat bagi saudara-saudara kita yang fakir dan miskin.

Untuk itu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, mengingatkan kepada kita untuk hidup sederhana dan peduli dengan tetangga.

Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia muliakan tetangganya” (HR. Bukhari 5589, Muslim 70).

Begitu besar dan pentingnya kedudukan tetangga bagi seorang muslim, maka Rasululloh mengira bahwa tetangganya juga akan mendapatkan warisan, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam

Jibril senantiasa menasehatiku tentang tetangga, hingga aku mengira bahwa tetangga itu akan mendapat bagian harta waris” (HR. Bukhari 6014, Muslim 2625).

Jemaah Jumat Rahimakumulloh.

Untuk itu, bulan Ramadhan seharusnya berhasil menumbuhkan bibit-bibit sifat qonaah dan kearifan dengan harapan dapat melahirkan sifat-sifat terpuji dihadapan Allah. Seperti sifat suka membantu dan menolong  terhadap sesama, tanpa harus menunggu mereka meminta.

Rasulullah SAW bersabda “bahwa tangan yang di atas itu (pemberi) lebih mulia dari tangan di bawah (penerima)”. Dan juga sabdanya, bahwa “Tidaklah sempurna iman seseorang, manakala ia belum mencintai saudaranya se iman sama dengan mencintai dirinya sendiri”.

Jemaah Jumat Rahimakumulloh.

Marilah, berhenti dengan gaya hidup yang mewah dan tidak peduli dengan sesama, ingat perilaku seperti itu adalah dilarang agama. Karena Allah SWT tidak menyukai sifat berlebih-lebihan,

Sebagaimana firmaNYA dalam al-Qur’an: “Dan janganlah kamu sekalian berbuat israf (berlebih-lebihan), sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan)” . (Q.S.Al-An’am: 141).

Jemaah Jumat Rahimakumulloh.

Demikianlah khutbah kita hari ini, mudah-mudahan ada manfaatnya terutama bagi kami selaku khotib dan bagi kita semua. Dengan hikmah Ramadhan mudah-mudahan sifat qonaah menjadi bagian dari perilaku kita sehari-hari. Dan semoga kita dapat meraih rahmat, maghfirog dan baarokah dari Ramadhan tahun 1443 ini.

.بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ

KHUTBAH 2

إنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.

  اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْد.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.

 رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ

رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَّسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا، رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِن قَبْلِنَا، رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ، وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ . رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّار

 وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَ

About the author

IES

Add Comment

Click here to post a comment

Jadwal Sholat :


jadwal-sholat

Kalender Masehi – Hijriyah

Masehi HijriyahPerhitungan pada sistem konversi Masehi – Hijriah ini memungkinkan terjadi selisih H-1 atau H+1 dari tanggal seharusnya untuk tanggal Hijriyah