
Masjid Sheikh Zayed Solo, Jawa Tengah, Ahad (6/8/2023). Foto: IES
Solo – Suasana pagi menjelang subuh sekira pukul 04.00 WIB Kami tiba di area parkir yang lumayan jauh dari Masjid Raya Sheikh Zayed yang berjarak kurang lebih 400 Meter, Ahad (6/08/2023).
Begitu turun dari Bus, sejumlah pengendara ojek berebut saling menawarkan jasanya untuk mengantar para wisatawan dengan tarif Rp 5 Ribu. Namun kami memutuskan untuk berjalan kaki sambil menikmati suasana jalan menuju Masjid.
Sjumlah pedagang di sebelah kanan dan kiri jalan tampak sebagian ada yang sudah siap menjajakan dagannya, mulai dari kuliner hingga cinderamata. Bahkan penjualpun berjejer hingga persis tepat di trotoar pintu gerbang masuk masjid.
Satu persatu pengunjung pun masuk melalui pintu utama dengan terlebih dahulu dicek barang bawaan dengan mesin metal detektor yang dijaga oleh sejumlah security.
Belum lama kami masuk halaman masjid, terdengar suara adzan Subuh. Bagi kami, suasana ini terasa sangat menyejukkan hati, selaras dengan suasana pagi hari yang sejuk.
Sembari mendengarkan suara adzan, kamipun bergegas mencari tempat untuk berwudhu. Alhamdulillah salah satu petugas kebersihan menunjukan dimana tempat wudhunya, yakni di sisi halaman sebelah kiri masjid atau sebelah Selatan Masjid.
Tempat wudhu yang berada di taman masjid ini, menambah suasana semakin khusuk. Lampu-lampu tampak bersinar diarea taman menambah indahnya pagi.
Tak bosannya kami selalu mengucapkan syukur kepada Allah, karena telah diberi nikmat bisa berziarah di masjid yang sangat megah ini. Dan tak bosan pula untuk melihat tingginya menara masjid yang menjulang tinggi nan indah dihiasi lampu-lampu.
Memasuki ruang utama Masjid Sheikh Zayed serasa di Masjid Nabawi. Dengan hamparan karpet yang cantik dan lembut dan suhu ruangan yang sejuk, sehingga menambah kenyamanan para jemaah.
Usai sholat subuh berjemaah, kami menyempatkan untuk melihat lihat setiap ruang dan sudut masjid yang memiliki luas 8000 Meter persegi ini. Sisi dan objek bangunan yang unik, menarik dan modern tak luput dari jepretan foto smartphone kami.
Tak terasa setelah puas menikmati pemandangan gedung dan suasana Masjid, waktu telah menunjukkan pukul 06.35 WIb. Dan sebelum kembali ke bus, kami menyempatkan sarapan pagi dengan nasi rawon dan teh hangat di sebuah warung sederhana di seberang jalan halaman Masjid.
Sebagai informasi, mengutip dari laman kemenag.go.id, Masjid Raya Sheikh Zayed di Surakarta ini diresmikan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo dan Presiden PEA Mohamed Bin Zayed Al-Nahyan pada 14 November 2022. Sebagai tindak lanjut, kedua pihak pada 12 Januari 2023 telah menandatangani kesepakatan pengelolaan bersama Masjid Raya Sheikh Zayed Solo. Kesepakatan ini ditandatangani Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin dan Rektor Universitas Muhammad Bin Zayed PEA, Khaled Salem Al-Yabhouni Al-Dhahrei, di Solo. (IES)
Add Comment