Masjid Jogokariyan Yogyakarta, Ahad (6/8/2023). Foto: IES
Yogyakarta – Masjid Jogokariyan, demikian nama sebuah masjid yang kami kenal sejak 2010 lalu. Dalam catatan perjalanan Kami ke Yogyakarta, sepertinya telah lebih dari enam kali kami mengunjungi masjid yang selalu ramai oleh Jemaah ini.
Masjid yang inspiratif ini telah banyak mendorong para takmir masjid/mushala, Jemaah Taklim, pelajar, mahasiswa hingga orang biasa datang dari berbagai penjuru kota di Indonesaia untuk belajar manajemen masjid.
Bagi kami orang yang masih butuh banyak belajar tentang ilmu agama, berkunjung dan mengikuti kajian diberbagai tempat tentu sebuah keharusan, termasuk di Masjid Jogokariyan.
Tiga kali kami mengunjungi secara formal dan mengikuti kajian selama 2 jam. Dan tiga kali pula kami hadir untuk mengikuti sholat berjemaah dan pengajian yang ada. Dalam kesempatan kali ini, pada Ahad (6/8/2023) kami hanya mengikuti sholat Ashar berjemaah bersama ibu-ibu MT al Manar.
Tentang Masjid Jogokariyan, informasi yang kami terima bahwa Masjid Jogokariyan berusaha menerapkan manajemen masjid zaman Rasulullah dengan aplikasi di zaman modern dan dengan inovatif sehingga bisa diterima oleh masyarakat.
Masjid yang berada di sebuah kampung ini, berawal dari sebuah langgar kecil di Kampung Pinggiran Selatan Yogyakarta. Masjid Jogokariyan terus berusaha membangun Ummat dan Mensejahterakan Masyarakat.
Jika anda berkunjung ke Masjid Jogokariyan, dari pintu masuk utama tepatnya di tembok sisi Selatan ada sebuah logo Masjid Jogokariyan yang terdiri dari tiga bahasa, yakni Arab, Indonesia, dan Jawa.
Logo dalam tiga bahasa tersebut mengandung filosofi wujud dari semangat Masjid Jogokariyan untuk menjadi Muslim yang salih seutuhnya tanpa kehilangan akar budaya.
Masjid Jogokariyan terkenal dengan Manajemen Modernya dalam mengelola Masjid, berikut Program unggulannya yang kami lansir dari situs masjidjogokariyan.com.
- Peta Dakwah
Masjid harus memiliki peta dakwah yang jelas, wilayah kerja yang nyata, dan jama’ah yang terdata.
- Infaq Nol Rupiah
Semangat segera menyalurkan amanah infaq dari jamaah kembai ke jamaah lagi dalam bentuk pelayanan beribadah yang nyaman.
- Shodaqah ATM Beras
Jamaah masjid bersama-sama mengumpulkan beras untuk dishodaqahkan kepada yang membutuhkan ke kotak beras. Disalurkan melalui kotak ATM beras.
- Mensholatkan Orang Hidup
Memberikan pelatihan sholat kepada warga yang belum bisa sholat, sehingga tidak malu lagi untuk pergi ke masjid untuk sholat berjamaah..
- Kampoeng Ramadhan
Seluruh warga jogokariyan bersama-sama memeriahkan bulan ramadhan dengan berbagai kegiatan yang bersifat event besar.
- Gerakan Jamaah Mandiri
Gerakan Jama’ah Mandiri ini sukses menaikkan infak pekanan Masjid Jogokariyan hingga 400%. Sebab, ternyata, orang malu jika Ibadah saja disubsidi.
Demikian sekilas informasi Masjid Jogokariyan Yogyakarta yang menurut kami cukup menginspirasi dan layak untuk dibagikan, dan semoga bermanfaat.(IES)
Add Comment