Home » Khutbah Jumat, Pemuda Harus Mampu Menjaga dan Mengisi Kemerdekaan RI
Khutbah Jum'at

Khutbah Jumat, Pemuda Harus Mampu Menjaga dan Mengisi Kemerdekaan RI

إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ

وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.

يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا. أَمَّا بَعْدُ؛

Jemaah Jumat Rahimakumullah

Kemerdekan negara kita Indonesia, tepatnya tanggal 17 Agustus 1945 tidak lepas dari perjuangan para pahlawan kemerdekaan. Perjuangan para pahlawan kemerdekaan pada masa itu telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi Indonesia.

Untuk itu, tidak ada kata lain selain mensyukuri nikmat yang besar ini dengan menjaga dan merawat Kemerdekaan demi kejayaan dan kemajuan bangsa dan negara Kita Indonesia.

Terutama bagi generasi Muda, memahami dan meneladani sisi sejarah kemerdekaan adalah merupakan kewajiban, agar dalam dirinya terpatri dengan kuat semangat untuk mengenang, meneladani dan mengisinya dengan prestasi yang positif.

Jemaah Jumat Rahimakumullah

Memiliki iman dan beramal shaleh, adalah perintah Allah bagi setiap Muslim, tak terkecuali para pemudanya. Pemuda yang beriman, tangguh, siap menjadi agen perubahan, berdedikasi tinggi, professional, jujur dan bertanggungjawab adalah idaman kita.

Dalam sejarah perdaban manusia, pemuda pemuda yang ideal seperti diatas telah berhasil memberikan sumbangsihnya tidak hanya kepada umat Islam tapi kepada seluruh umat manusia. Seperti para Shohabat nabi, hingga pemuda Ashabul Kahfi.

Dimasa muda hingga ahir hayatnya manusia-manusia sholeh itu telah memberikan tauladan yang harus kita contoh, terutama dalam mengisi hidupnya dengan mengabdikan dirinya kepada Allah, bangsa dan negaranya.

Islam mengajarkan kita agar masuk secara kaffah, sebagaimana Firman Allah dalam surah al Baqoroh ayat 208 dan al Kahfi ayat 13.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ كَاۤفَّةً ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, masuklah ke dalam Islam (kedamaian) secara menyeluruh dan janganlah ikuti langkah-langkah setan! Sesungguhnya ia musuh yang nyata bagimu.” (QS. al Baqoroh/2 ayat 208).

نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَاَهُمْ بِالْحَقِّۗ اِنَّهُمْ فِتْيَةٌ اٰمَنُوْا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنٰهُمْ هُدًىۖ

Artinya: “Kami menceritakan kepadamu (Nabi Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami menambahkan petunjuk kepada mereka.” (QS al Kahfi/18 ayat 13).

BACA JUGA : https://www.bekalbaik.com/2023/08/08/khutbah-jumat-jangan-lalaikan-kewajiban-yang-satu-ini/

Jemaah Jumat Rahimakumullah

Perlu dipahami dan disadari bahwa, mengisi kemerdekaan untuk kemajuan Bangsa dan Negara tentu harus memiliki ilmu pengetahuan yang cukup, yakni ilmu agama sebagai pondasi dasar yang utama, agar hasil karya dan kreatifittasnya tetap dalam kemaslahan atau membawa manfaat kepada umat manusia.

Bukan sekedar mengisi kemerdekaan tanpa arah dan tujuan yang baik dan benar sesuai aturan syariat dan hukum yang berlaku di Indonesia.

Kita prihatin dengan semakin maraknya, para pengguna narkoba dan bentuk kejahatan-kejahatan lainya. Termasuk pemahaman tentang Islam yang tidak komprehensif, sehingga berpotensi cenderung adanya fanatisme sepihak dan berhaluan kiri atau radikal.

Negara Indonesia dibangun atas keberagaman suku, bahasa, adat dan budaya serta agama yang berbeda. Hal ini harus kita pahami sebagai kekayaan dan potensi yang luar biasa untuk memajukan Bangsa dan Negara kita Indonesia.

Saling menghormati dan menghargai, kuatnya persatuan dan kesatuan bangsa menjadi modal utama adanya perubahan menuju kemajuan dan kejayaan bangsa ini.

Jemaah Jumat Rahimakumullah

Potensi-potensi hal tersebut di atas, harus dipahami oleh para pemuda saat ini. Generasi ini harus dibina dan dibangun atas dasar cinta tanah air, keberagaman dan kemaslahatan atau manfaat.

Sudah banyak contoh negara-negara yang kuat dan maju secara budaya, ilmu pengetahuan dan tekhnologi, dengan tetap memiliki dan memepertahankan akar budaya bangsanya.

Nenek moyang kita adalah, para leluhur yang telah memiliki semangat dan budaya yang tinggi dan tidak dimiliki oleh bangsa lain.

Untuk itu, mari kita isi Kemerdekaan Ke 78 RI ini dengan prestasi positif, kreatif, inovasi dan berkemajuan.

Allah telah memberikan nikmat yang banyak pada bangsa dan Negara kita, selain nikmat Kemerdekaan atau kedaulatan, juga atas nikmat budaya dan sumber daya alam yang luar biasa.

Maka nikmat mana lagi yang kita dustakan, atas semua itu?. Sudah bukan waktunya kita dan para pemuda berpangku tangan, tidak mandiri secara mental dan spiritual, apalagi menjadi beban bagi keluarga, bangsa dan negara.

Bukti loyalitas kita sebagai pemuda adalah menjaga, merawat dan mengisinya dengan penuh dedikasi dan pengabdian dengan dilandaskan pada ketaatan kepada ALlah SWT. Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِى ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ … وَشَابٌّ نَشَأَ فِى عِبَادَةِ رَبِّهِ

Artinya: “Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan (Arsy-Nya) pada hari yang tidak ada naungan (sama sekali) kecuali naungan-Nya: ….. Dan seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah (ketaatan) kepada Allah ….. ”

Jemaah Jumat Rahimakumullah

Ketaatan yang dimaksud dalam hadist diatas adalah pesan kepada pemuda bahwa bagian terpenting dalam berperilaku adalah akhlaq yang baik dengan Allah, kepada manusia dan alam semesta.

Karena dengan akhlaq yang baik, akan menghasilkan pemuda yang saleh, pemuda yang menghargai orang tua, para pahlawan, para leluhur, sejarah dan budaya.

Pemuda yang berakhlaq, tentu akan beroutput kebaikan. Dan pemuda yang berakhlaq tentu paham dan sadar bagaimana menjaga dan merawat kedaulatan Negara Indonesia, bukan mencoreng nama baik negarnya, bukan pula meruntuhkan sendi-sendi bangsa Indonesia dengan korupsi.

Dirgahayu Ke 78 Republik Indonesia, semoga Allah selalu melimpahkan rahmat dan ampunanNYA kepad kita Bangsa Indonesia, yakni Negara yang baldatun toyyibatun warobbun ghofur yang artinya agar negara kita menjadi negara yang baik dan seluruh penduduk atau warganya memiliki perilaku yang baik sehingga selalu mendapatkan ampunan dari Allah SWT.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ

KHUTBAH KE 2

إنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ،

يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

وَقَالَ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَمَلاَءِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِي يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا صَلُّوا  وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا عَلَيْهِ  ,

 اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ.

رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا.

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ.

رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَّسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا، رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِن قَبْلِنَا،

رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ، وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ.

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ . رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّار.( وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر)ُ

About the author

IES

Add Comment

Click here to post a comment

Jadwal Sholat :


jadwal-sholat

Kalender Masehi – Hijriyah

Masehi HijriyahPerhitungan pada sistem konversi Masehi – Hijriah ini memungkinkan terjadi selisih H-1 atau H+1 dari tanggal seharusnya untuk tanggal Hijriyah