Peristiwa maha dahsyat ini diabadikan dalam al Quran, diantaranya dalam QS al Isra/17 ayat 1 dan QS an Najm/53 ayat 13 sampai 18.
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Artinya : “Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS al Isra’/17 ayat 1).
QS an Najm ayat 13 sampai 18.
وَلَقَدْ رَاٰهُ نَزْلَةً اُخْرٰىۙ
عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهٰى
عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوٰىۗ
اِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشٰىۙ
مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغٰى
لَقَدْ رَاٰى مِنْ اٰيٰتِ رَبِّهِ الْكُبْرٰى
Artinya: “Sungguh, dia (Nabi Muhammad) benar-benar telah melihatnya (dalam rupa yang asli) pada waktu yang lain (13), (yaitu ketika) di Sidratulmuntaha. (14), Di dekatnya ada surga tempat tinggal. (15), (Nabi Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratulmuntaha dilingkupi oleh sesuatu yang melingkupinya. (16), Penglihatan (Nabi Muhammad) tidak menyimpang dan tidak melampaui (apa yang dilihatnya). (17), Sungguh, dia benar-benar telah melihat sebagian tanda-tanda (kebesaran) Tuhannya yang sangat besar. (18).
BACA JUGA : https://www.bekalbaik.com/2024/02/07/khutbah-jumat-dampak-harta-atau-makanan-haram/
Secara singkat Isra Mi’raja dapat dijelaskan bahwa Isra Mi’raj berasal dari bahasa Arab, yakni al-Isra’ wal-Mi’raj (الإسراء والمعراج) yang terdiri atas dua kata, yaitu isra’ dan mi’raj dan keduanya memiliki arti yang berbeda.
Kata isra’ berasal dari kata sara yang artinya ‘perjalanan malam’. Sementara, mi’raj dalam bahasa Arab berarti ‘kendaraan’, ‘alat untuk naik’, ataupun ‘tangga’. Bentuk jamaknya adalah ma’arij yang berarti ‘tempat-tempat naik’.
Dapat dipahami bahwa isra’ adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina dalam satu malam.
Sedangkan mi’raj adalah lanjutan perjalanan Rasulullah dari Masjidil Aqsa di Palestina menuju langit ketujuh hingga ke Sidratul Muntaha untuk menemui Allah dalam rangka menerima perintah salat lima waktu.
Sebelum melakukan perjalanan jauh dan hanya terjadi satu kali dalam sejarah ini, Nabi Muhammad SAW menjalani pembedahan oleh malaikat, di pinggir telaga zamzam dekat Kabah di Mekkah. Pada proses pembedahan ini, hati dan jantung Nabi dibersihkan.
Dalam perjalanan sangat istimewa ini, Nabi Muhammad SAW mengendarai Buraq ditemani Malaikat Jibril. Nabi juga mengunjungi tempat-tempat bersejarah, yaitu Yatsrib, Bukit Thursina, Betlehem, Madyan, dan Masjidil Aqsha.
Berikut pesan-pesan yang terkandung dalam peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang terjadi pada tanggal 27 Rajab atau tahun 621 Masehi atau tahun ke-12 dari kenabiannya atau 8 bulan sebelum Nabi hijrah ke kota Madinah.
- Secara langsung Allah memperlihatkan sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya.
- Da’wah Rasulullah sedang pada masa sulit dan penuh duka cita.
- Rasulullah menerima perintah mendirikan salat lima waktu langsung dari Allah SWT.
- Menunjukan bahwa, kekuatan akal manusia terbatas.
- Adanya hubungan yang kuat atau prinsip hidup antara masjid dengan masjid.
- Manusia perlu membangun hubungan sosial yang harmonis, baik di masjid maupun di tengah masyarakat.
Demikian pesan singkat namun sangat mendalam dari peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang kami rangkum dari berbagai sumber, semoga bermanfaat.
Add Comment