
Ustadz Supriyono saat mengisi pengajian di Majelis Taklim (MT) An Nisa Masjid Al Falah Desa Klapasawit, Kalimanah, Sabtu (21/12/2024) (Foto: Supriyono)
Purbalingga – Ustadz Supriyono (51), yang akrab disapa Pak Supri merupakan Penyuluh Agama Islam dari KUA Kalimanah, Purbalingga, Jawa Tengah.
Mengisi pengajian adalah bagian dari aktifitas kesehariannya, selain aktif di organisasi keagamaan, Ia juga seorang wirausahawan dan seorang guru di salah satu lembaga pendidikan setingkat SMA atau Kejar Paket C.
BACA JUGA : https://www.bekalbaik.com/2024/09/03/contoh-kata-sambutan-di-acara-pernikahan/
Kali ini, Supriyono hadir dan mengisi sebuah pengajian yang sudah lama dibinanya, yakni ibu-ibu jemaah Majelis Taklim (MT) An Nisa Masjid Al Falah Desa Klapasawit, Kalimanah.
Menurutnya “Rindu Berat” menjadi tema yang cukup menarik bagi kalangan ibu-ibu MT An Nisa kali ini. “Karena Rindu adalah perasaan sangat ingin bertemu, dan kalo sudah bertemu maka tidak ingin berpisah dan selalu menyebut nama yang di rindukan,” ujarnya, Sabtu (21/12/2024).
Rindu yang dimaksud, lanjutnya adalah merindukan Dzat yang sangat menyayangi kita, yaitu Allah Subhanallah Wata’ala.
BACA JUGA : https://www.bekalbaik.com/2024/06/28/afandi-penyuluh-agama-islam-sampaikan-5-pesan-malaikat-jibril/
“Uwais Al Qarni Rahimahullah berkata, hidup adalah penantian, yakni menanti waktu shalat dan menanti waktu di shalatkan,” ucapnya.
Maka kita berusaha untuk rindu menunggu-nunggu waktu sholat, ketika sholat di awal waktu, lamanya ketika sholat, khusyuk, tumaninah, dan dilaksanakan secara berjamaah dan lain-lain.
“Sampai-sampai Rasulullah menggambarkan “waju’ilat qurrotu’aini fissholati” (Hiburanku adalah Sholat),” katanya.
Diahir pengajian Ia menutup dengan do’a “Allahumma inni as’aluka ladzatan nadhori ila wajhika, wassaiqo illa liqo ika” (Ya Allah, aku memohon kepadaMu berilah aku kenikmatan bisa memandang wajahMu (di Syurga), dan berilah aku kerinduan bisa bertemu dengan Engkau). (Ies)
Add Comment