Home » Mendidik Jiwa Kepemimpinan Sejak Usia Dini
Ceramah Singkat Materi Penyuluh Agama Tips

Mendidik Jiwa Kepemimpinan Sejak Usia Dini

Penyuluh Agama Islam (PAI) KUA Kalimanah Imam Edi Siswanto saat memberi motivasi tentang berpuasa Ramadhan pada santri TPQ Nurul Iman Penaruban, Rabu (26/2/2025) lalu (FOTO: Dok. TPQ Nurul Iman)

Nabi Muhammad SAW adalah sebai-baik teladan bagi semua manusia dan Rasulullah SAW telah banyak mengajarkan kepada kita, bagaimana mendidik anak-anak untuk mengetahui, memahami dan pentingnya memiliki kesadaran dalam melakukan suatu perintah Allah dan RasulNYA.

Karena ini, adalah tanggungjawab besar orang tua, maka diperlukan kesabaran dalam mengajarkanya kepada anak-anak sejak usia dini.

Sebagaimana Rasulullah mengajarkan perintah-perintah Allah sejak dini dengan penuh perhatian, kasih sayang, lemah lembut dan sikap adil.

Alam pikiran anak-anak dirangsang untuk bisa menerima pesan orang tua dengan baik, dengan harapan tumbuh kesadaran diri (memimpin diri sendiri) untuk melakukan tindakan dengan memiliki kesadaran.

BACA JUGA: https://www.bekalbaik.com/2023/12/19/ini-keberkahan-dan-keistimewaan-bulan-ramadhan/

Keteladanan atau perilaku baik dari orang tua yang dilakukan secara komperhensif. Artinya orang tua mampu menjelaskan dengan bahasa yang sederhana tentang maksud, tujuan dan keadaan secara teliti yang meliputi segala hal.

BACA JUGA: https://www.bekalbaik.com/2025/01/13/adab-dan-doa-masuk-rumah-serta-manfaatnya/

Keteladanan sebagai metode terbaik dalam mendidik anak ini, Allah jelaskan  dalam al Quran surat Al Ahzab ayat 21

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ

Artinya “Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah.

Keteladanan yang telah dicontohkan Rasulullah SAW, antara lain seperti mengajarkan tentang tata cara berwudhu dan shalat yang benar.

Selalu bersikap lemah lembut dan menghindari sikap keras terhadap anak. Mengadili kesalah anak dengan cara yang lembut.

Menghargai hak anak dan selalu berlaku adil. Kemudian memberikan pujian dan motivasi kepada anak-anak serta selalu mengajarkan anak-anak untuk bertaqwa kepada Allah SWT.

Selain itu, Rasulullah menggunakan metode dengan cara bertahap, mengajak dialog, berdiskusi atau mengajaknya berbincang-bincang tentang ketauhidan.

Kesadaran melakukan perintah dan meninggalkan larangan Allah, inilah kesadaran yang kita harapakan untuk menjadi pemimpin bagi dirinya. 

Namun demikian, hal ini tentu tidak lepas dari peran orang tua untuk selalu mengingatkan dengan penuh kelemah lembutan.  

Demikian urain singkat tentang metode mendidik jiwa pemimpin anak sejak usia dini, yang disampaikan oleh Penyuluh Agama Islm KUA Kalimanah Imam Edi Siswanto, pada jemaah shalat Subuh Mushala Al Haq Desa Penaruban, Kaligondang, Senin (3/3/2025) kemarin.(*)

About the author

IES

Add Comment

Click here to post a comment

Jadwal Sholat :


jadwal-sholat

Kalender Masehi – Hijriyah

Masehi HijriyahPerhitungan pada sistem konversi Masehi – Hijriah ini memungkinkan terjadi selisih H-1 atau H+1 dari tanggal seharusnya untuk tanggal Hijriyah