
Imam Edi Siswanto saat menyampaikan bimbingan perkawinan Keluarga Sakinah pada pengantin baru dan anggota majelis taklim Khairun Nisa Desa Penaruban, Kamis (25/9/2025) lalu. (Foto: bekalbaik.com)
Pembaca setia bekalbaik.com, materi wajib dari Bimbingan Perkawinan ada 4. Kali ini, kita masuk ke materi ke 4, yakni Refleksi,Evaluasi dan test Pemahaman Bimwin.
1. Mempersiapkan Keluarga Sakinah,
2. Mempersiapkan Generasi Berkwalitas,
3. Memenuhi Kebutuhan dan mengelola Keuangan Keluarga,
4. Refleksi,Evaluasi dan test Pemahaman Bimwin.
Refleksi, Evaluasi & Tes Pemahaman dalam Bimbingan Perkawinan
Memperkuat kesiapan calon pengantin demi keluarga yang kokoh dan berkesinambungan
Program Bimbingan Perkawinan (Bimwin) adalah salah satu program strategis Kementerian Agama RI untuk membekali calon pengantin agar mampu membina rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah.
BACA JUGA: https://www.bekalbaik.com/?s=bimwin
Dalam pelaksanaannya, tak cukup hanya menyampaikan materi, namun diperlukan juga mekanisme refleksi, evaluasi dan tes pemahaman agar mutu kegiatan terjaga dan peserta benar-benar memahami.
Kemenag melalui kerjasama lintas sektor (seperti Kemenkes, BKKBN) menetapkan materi inti dan prinsip pelaksanaan Bimwin agar standar nasional dapat dijaga.
Fungsi Utama Tahap Akhir: Refleksi, Evaluasi & Tes Pemahaman
Tahap ini bukan sekadar seremonial penutupan, tetapi:
- Refleksi: mendorong peserta dan penyelenggara untuk merenungkan perjalanan pembelajaran, apa yang baik, apa yang perlu diperbaiki.
- Evaluasi: mengukur sejauh mana tujuan dan standar Bimwin tercapai, serta menilai efektivitas metode dan materi.
- Tes Pemahaman (Post-Test): menguji apakah peserta memahami materi secara esensial agar bekal yang diperoleh dapat diaplikasikan dalam kehidupan berumah tangga.
Sebagai salah satu kegiatan wajib dalam Bimwin, refleksi-evaluasi dan test pemahaman sering ditempatkan di hari terakhir pelaksanaan Bimwin.
Bentuk & Metode Pelaksanaan
Berikut beberapa format ideal yang bisa diterapkan:
Bentuk / Metode | Deskripsi | Catatan Praktis |
Diskusi kelompok / sesi dialog | Peserta berbagi pengalaman, hambatan, dan solusi yang mereka tangkap selama kegiatan | Fasilitator memandu agar suasana tetap terbuka dan tidak menekan |
Kuesioner evaluasi (kuantitatif dan kualitatif) | Isian tertutup (skala, centang) dan terbuka (komentar) | Fokus pada penilaian materi, metode, fasilitator, tempat, fasilitas |
Presentasi hasil refleksi kelompok | Setiap kelompok mempresentasikan kesimpulan refleksi mereka | Membantu saling belajar antar peserta |
Tes tertulis / kuis | Soal pilihan ganda, isian singkat, atau pertanyaan uraian ringan | Gunakan soal yang mencakup semua materi inti |
Penugasan tindak lanjut | Misalnya peserta membuat “kontrak keluarga”, rencana keuangan rumah tangga, atau komitmen personal | Menjadikan hasil Bimwin lebih konkret dan berkelanjutan |
Contoh Indikator dan Butir Soal Tes Pemahaman
Berikut contoh indikator pemahaman dan contoh soal sederhana:
Indikator Pemahaman:
- Peserta mampu menjelaskan makna keluarga sakinah dan bagaimana membangunnya
- Peserta memahami konsep dan strategi pengelolaan keuangan keluarga
- Peserta mengerti peran orang tua dan pola asuh dalam generasi berkualitas
- Peserta paham teknik komunikasi dan penyelesaian konflik keluarga
Contoh Soal:
- Apa arti “sakinah” dalam konteks keluarga dan tuliskan satu contoh praktik yang dapat membentuknya.
- Dalam pengelolaan keuangan keluarga, jelaskan perbedaan antara “kebutuhan pokok” dan “keinginan”.
- Sebutkan tiga nilai utama yang perlu diajarkan sejak dini kepada anak sebagai bekal generasi berkualitas.
- Jika suami dan istri berbeda pendapat dalam pengambilan keputusan penting rumah tangga, metode apa yang dapat diterapkan agar resolusi tetap adil?
- Buatlah rencana sederhana satu bulan untuk pos pengeluaran rumah tangga (misalnya: makan, transportasi, tabungan) dengan alokasi proporsional.
Soal-soal semacam ini bisa dikembangkan sesuai karakteristik peserta dan konteks lokal.
Tips Agar Tahap Akhir Berjalan Efektif
- Sediakan waktu cukup (minimal 1.5 – 2 jam) agar proses refleksi & evaluasi tidak terburu-buru.
- Fasilitator perlu diarahkan agar menjaga suasana positif, tidak menghakimi.
- Gunakan format blended (paparan + diskusi + tes) agar semua gaya belajar peserta terakomodasi.
- Dokumentasikan hasil evaluasi dan refleksi sebagai bahan perbaikan kegiatan berikutnya.
- Pastikan umpan balik (feedback) dari peserta ditindaklanjuti oleh penyelenggara dan pengambil kebijakan.
Refleksi, evaluasi, dan tes pemahaman adalah fondasi agar Bimwin tidak hanya menjadi formalitas, melainkan berkelanjutan dan berdaya guna. Dengan tahapan akhir yang baik, diharapkan peserta, calon pengantin, tidak hanya memahami materi teoritis, tetapi siap menerapkannya dalam kehidupan nyata.
Semoga setiap penyelenggaraan Bimwin di seluruh KUA dan instansi terkait di Indonesia terus mengalami peningkatan kualitas, dan menghasilkan generasi pasangan serta keluarga yang kokoh, harmonis, dan berkualitas.
Sumber:
- kemenkopmk.go.id
- jateng.kemenag.go.id
Add Comment