
Pembaca setia bekalbaik.com , alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman, islam, kesehatan, dan kesempatan hadir di majelis yang mulia ini.
Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan kita semua sebagai umatnya hingga akhir zaman.
Alhamdulillah, anak-anak kita telah menyelesaikan satu fase penting dalam hidupnya, yakni mereka telah lulus dari Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah, SMP atau MTs hingga wisuda Sarjana.
Momen kelulusan anak dari Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah dan seterusnya bukan hanya tentang perayaan dan seremoni.
Bagi orang tua, ini adalah titik refleksi sekaligus persiapan untuk fase berikutnya dalam tumbuh kembang anak.
Di balik toga kecil dan senyum bangga, ada peran besar orang tua yang menentukan arah perjalanan anak ke masa depan. Peran penting orang tua di masa kelulusan anak, tidak sebatas dari sekadar selebrasi atau perayaan.
Anak-anak kita bukan hanya telah menerima ijazah, tapi mereka sedang menerima tanggung jawab untuk menjaga dan mengamalkan ilmu yang telah mereka pelajari.
Pembaca setia bekalbaik.com, kelulusan bukanlah akhir perjalanan, tetapi awal dari amanah baru. Berikut peran kita sebagai orang tua,
1. Kelulusan Adalah Nikmat dan Amanah
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ ٧
(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.” (QS. Ibrahim: 7)
Mari kita ajarkan anak-anak untuk bersyukur, bukan hanya dengan pesta, tapi dengan kebaikan dan ketundukan pada Allah. Bersyukur bukan hanya dengan kata, tapi juga dengan menjaga akhlak dan niat baik dalam belajar selanjutnya.
2. Ilmu Harus Diamalkan
Rasulullah SAW bersabda:
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)
Ilmu bukan hanya untuk nilai, bukan untuk ranking, tapi untuk membentuk akhlak, memperbaiki diri, dan bermanfaat bagi orang lain. Maka tugas kita sebagai orang tua dan pendidik adalah mendorong anak-anak agar menjadikan ilmunya sebagai amal.
3. Rayakan dengan Bijak dan Islami
Sebagian orang menyambut kelulusan dengan berlebihan, bahkan terkadang melupakan etika. Padahal Islam mengajarkan kesederhanaan dan kesyukuran. Rayakan dengan doa, sujud syukur, dan berbagi kepada sesama, bukan dengan konvoi atau hal yang sia-sia.
Mari kita sama-sama doakan anak-anak kita:
رَبِّ اجْعَلْنِيْ مُقِيْمَ الصَّلٰوةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِيْۖ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاۤءِ ٤٠
“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan sebagian anak cucuku orang yang tetap melaksanakan salat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.” (QS Ibrahim ayat 40).
“Ya Allah, jadikanlah anak-anak kami generasi yang mencintai ilmu, berakhlak mulia, berbakti kepada orang tua, dan bermanfaat bagi agama, bangsa, dan sesama. Ya Allah, mudahkan jalan mereka menuju masa depan yang Engkau ridai. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.”
Demikian taushiyah singkat ini. Semoga menjadi pengingat bagi kita semua bahwa pendidikan bukan hanya untuk dunia, tapi juga untuk bekal akhirat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Semoga menjadi anak yg selalu rajin dan mencintai ilmu
maturnuwun